“kamu sekolah di manapun sama saja”
Salah satu kata yang pernah di ucapkan oleh
orang tua saya dulu. Jujur hati terasa tercabik dan sangat tidak terima dengan
anggapan tersebut. Menurut saya tempat dimana kita bersekolah akan sangat
mempengaruhi kesuksesan dalam bersekolah. Karena lingkungan yang sesuai dengan
karakter anak adalah hal yang sangat penting dalam perkembangan awal mental
seseorang. Sebagai perumpamaan,
Andi adalah anak yang sangat nakal. Dia tahunya
hanya balapan di jalanan. Nongkrong dengan teman-temannya. Dia dimasukan oleh
orang tuanya ke SMA faforit di kotanya. Dimana semua anak di dalamnya serius
belajar. Hampir tidak mungkin siswa sekolah tersebut untuk menghabiskan waktu
di jalanan dengan liar. Kira-kira apa yang akan dilakukan andi? Apakah dia akan
mengikuti temannya serius dalam belajar? Apakah dia akan menjadi preman
sekolah? Atau dia tidak akan mau bersekolah dan sering keluar masuk bimbingan
khusus?
Coba kalau andi di masukan ke SMK jurusan
Otomotif. Pasti dia kerasan sekolah. Dia akan cocok dengan teman sekolahnya.
Dia mungkin akan lebih berprestasi daripada teman-temannya karena dia lebih
dulu mengerti tentang motor. Bahkan dia bisa menggalang hubungan bisnis dengan
perusahaan. Karena siswa SMK di tuntut untuk sering berhubungan dengan industri
yang berhubungan dengan jurusannya.
Beda ceritanya dengan furqon. Dia memiliki
minat belajar yang sangat tinggi. Minat belajarnya belum terbelokan oleh
sesuatu hal. Dia sangat ingin memasuki SMA agar nantinya dia bisa mengejar
tingkatan pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga impiannya menjadi jaksa dapat
terlaksana. Akan tetapi karena kesulitan keuangan di keluarganya. Furqon
akhirnya masuk ke SMK. Dia merasa tertekan dengan dituasi di SMK. Yang
memaksanya untuk jarang belajar. Dan banyak menghabiskan waktunya hanya sekedar
bermain dengan teman-temannya. Tidak ada sama sekali niat belajar terpancar
dalam lingkungannya. Nilainya turun drastis.
Dari dua cerita diatas dapat kita ambil
kesimpulan betapa pentingnya lingkungan belajar dengan keberhasilannya dalam
belajar. Tentu saja berefek pada masa depan orang yang bersangkutan.
Lalu apa hubungannya dengan prestise
Kita bahas dulu prestise atau saya menyebutnya
harga diri.setiap orang mempunyai takaran tersendiri mengenai hal ini. Disini
andi menyebut prestise dirinya apabila dia dapat memiliki banyak teman, banyak
relasi dan memiliki kebebasan. Sedangkan menurut furqon apabila dia dapat
menempuh pendidikan yang lebih tinggi, sehingga dapat memperbaiki kehidupan
keluarga pada suatu hari nanti. Jadi apabila harga diri saja tidak dapat dia
penuhi, mereka pasti malas untuk memenuhi harapan orang tuannya. Bahkan bisa
saja menyimpan dendam.
0 komentar:
Post a Comment