ekonomi syariah

_ _ _Mari Kita Tingkatkan Kesejahteraan Negeri Dengan Metode Islami _ _ _

Belajar Menjadi Pemimpin Sejak Usia Dini


Usia dini dalam arti sejak kecil adalah saat terbaik untuk membentuk mental pemimpin pada diri manusia. Kita tahu bahwa sebagian besar orang sukses di dunia adalah para pamimpin, mereka adalah orang-orang yang membuka jalan. Orang-orang yang memberikan perintah bukan diperintah (dalam batasan hubungan antar manusia). Dengan latihan dan peran serta orang tua dapat memungkinkan pada suatu hari nanti si anak akan menjadi seorang yang sukses di dunia dan akherat kelak.

“bagaimana cara melatih anak memiliki mental pemimpin sejak kecil?”

Pertama mereka harus memiliki jiwa pemimpin. Anda mungkin pernah mendengar tentang para besar pemimpin di masa lalu. Sebagian besar dari mereka bukanlah dari keluarga kaya. Apa sebenarnya rahasia mereka. Ternyata rahasianya ada pada apa yang mereka kerjakan pada saat kecil. Sebagian dari mereka adalah para penggembala kambing. Mereka sejak kecil terbiasa mengatur jalannya kambing. Semua pasti bisa membayangkan bagaimana susahnya menggembalakan kambing. Tetapi dari situ mereka belajar menjadi pemimpin. Yang pada suatu hari mereka siap memimpin sekelompok manusia.


“apakah yang di maksud disini kami harus menyuruh anak kami untuk menggembalakan kambing?”

Apabila anda warga pedesaan saya akan menjawab “ya”. Karena menjadi penggembala adalah cara yang sangat ampuh untuk latihan menjadi pemimpin. Hal ini akan membentuk pola interaksi yang rumit. Dimana dia akan mengerti cara melihat watak kambingnya. Dia akan tahu bagaimana kesehatan dan kesejahteraan kambingnnya. Dia tidak akan menelantarkan kambingnya, karena apabila kambingnya mati dia akan merugi.

“menyuruh anak untuk menggembala kambing, bukankah itu termasuk kekerasan dalam rumah tangga. Bukankah masa anak-anak harus di isi dengan bermain?”

Menurut saya tidak termasuk dalam kekerasan. Memang tidak mungkin kalau kita menyuruh anak untuk mencarikan rumput. Itu tetap menjadi tanggung jawab orang tua. Yang penting si anak bisa berinteraksi dengan para kambingnya.

“apakah mungkin pada daerah perkotaan untuk memelihara kambing?”

Bisa saja kita ganti dengan kelinci, merpati, ayam atau lainnya. Mungkin juga kita mengajak outbond bersama para tetangga. Yang tentu saja dengan pengawasan orangtua. Walaupun menurut saya tidak sebagus menggembala. Tetapi beberapa alternatif tersebut bisa di pertimbangkan. Sedikit pesan saya jangan langsung memperlihatkan pola interaksi di lingkungan kerja kepada anak. Karena sebagian besar di lingkungan kerja memasang muka palsu. Hal itu bisa mengubah persepsi yang berbeda dari si anak pada suatu hari nanti.

Apabila pembaca mempunyai pendapat atau metode yang bisa di terapkan kepada anak agar memiliki jiwa pemimpin silahkan di ungkapkan pada kotak komentar

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © T - r - o - p - i - s - k - a